logo efarm

Jangan Lewatkan Pentingnya Pengapuran pada Tambak Udang!

Jangan Lewatkan Pentingnya Pengapuran pada Tambak Udang - Blog eFarm

Pengapuran pada tambak udang merupakan usaha untuk mengatasi keasaman air tambak agar tidak menyebabkan gagal panen. Keasaman ini umumnya diukur dengan skala pH dan berhubungan dengan alkalinitas. Alkalinitas adalah penyangga (buffer) perubahan pH air dan indikasi kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat. Alkalinitas optimal berkisar 90-150 ppm.

Penyebab Air Tambak Menjadi Asam

Beberapa penyebab air tambak menjadi asam, yaitu:

1. Terisi Air Hujan

Air hujan secara alami bersifat agak asam. Hal ini terjadi karena CO2 yang ada di atmosfer bereaksi dengan air dan membentuk asam lemah.

2. Pembusukan Bahan Organik yang Berlebihan

Bahan organik seperti sisa pakan, sisa tanaman dan feses udang dapat membusuk didalam tambak. Jika pembusukan ini berlangsung secara berlebihan, hal ini akan memicu terbentuknya asam humat (humic acid) yang dapat menambah keasaman tanah.

3. Aplikasi Pupuk yang Tidak Optimal

Penggunaan pupuk anorganik seperti urea atau SP36 yang berlebihan juga dapat memicu meningkatnya keasaman air tambak.

Kondisi Tambak yang Harus Dilakukan Pengapuran

Berikut merupakan beberapa kondisi tambak yang memerlukan pengapuran:

  1. Air tambak dystrophic (mengandung air mineral yang berasal dari tanah asam sulfat) yang mengandung humus dan lumpur organik yang sulit terurai secara alami.
  2. Air tambak dystrophic yang terkandung dalam tanah.
  3. Tambak dengan alkalinitas dan pH air rendah yang disebabkan oleh lumpur asam yang berasal dari dasar tanah.

Manfaat Pengapuran pada Tambak

Keasaman pada tambak dapat dinetralkan dengan pengapuran sebagai solusi mudah dan murah. Beberapa manfaat pengapuran pada tambak, yaitu:

  1. Meningkatkan alkalinitas agar tidak kurang dari 100 ppm yang berpengaruh pada stabilitas pH dan kesuburan air
  2. Meningkatkan pH ke kisaran 7,8-8,5 yang berperan pada stabilitas fisiologi dan metabolisme udang
  3. Membunuh parasit sumber penyakit
  4. Membantu proses molting udang dengan bantuan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Ma)
  5. Meningkatkan pertumbuhan plankton dengan unsur fosfor (P) sebagai pakan alami bagi udang.
  6. Mempercepat proses penguraian bahan organik
  7. Menaikkan penetrasi cahaya matahari sehingga kecerahan air meningkat

Jenis-Jenis Kapur yang Umum Digunakan dalam Tambak Udang

1. Kapur Api dan Kapur Hidrat

Kapur Api atau CaO dan kapur hidrat (Ca(OH)2) dapat menyebabkan kenaikan pH yang drastis. Kapur hidrat dapat menaikkan pH dan mengikat CO2 secara efektif. Jika ingin menaikkan pH sekaligus alkalinitas dapat menggunakan kapur hidrat tapi harus diperhatikan dosisnya agar tidak menimbulkan efek negatif pada udang.

2. Kapur Pertanian

Kapur Pertanian (kaptan) atau CaCO3 berfungsi untuk menaikkan pH, hardness, dan alkalinitas. Kapur ini memiliki kalsium yang dapat mengikat ion H di air sehingga efektif menaikkan pH. Pemberian kaptan dalam jumlah banyak juga akan menaikkan alkalinitas yang berperan pada stabilitas pH air.

3. Kapur Dolomit

Kapur dolomit atau CaMg(CO3)2 merupakan kapur yang mengandung kalsium sekaligus magnesium yang tinggi. Kandungan kalsium berfungsi untuk meningkatkan pH, sedangkan magnesium menjadi unsur hara dalam inti klorofil tumbuhan dan plankton.

Pemberian pupuk fosfat secara rutin tiap 4-7 hari sekali dengan dosis 1-2 ppm dan dolomit dosis 3 ppm dapat mempertahankan kesuburan plankton. Fitoplankton dan makroalga atau tumbuhan air lainnya yang berklorofil merupakan penyangga dasar kestabilan lingkungan perairan, penyerap nutrien atau unsur hara hasil perombakan mikroba, dan produsen primer oksigen terlarut.

Kematian fitoplankton dalam air tambak menyebabkan perubahan yang drastis terhadap kualitas lingkungan dan menyebabkan penyerapan nutrien dan gas beracun seperti CO2, amonia nitrat dan nitrit tidak dapat optimal sehingga menyebabkan keracunan pada udang.

Cara Pengapuran pada Tambak Udang

Pemberian kapur pada tambak harus menggunakan dosis yang ditetapkan, biasanya sebanyak 2 ton per hektar untuk tanah yang bersifat asam. Tambak tidak perlu diberi kapur apabila kesadahan air mencapai 20 ppm, dan pH tanah di dasar kolam tidak kurang dari 6. Berikut merupakan contoh cara pengapuran pada tambak: 

  1. Pemberian kapur pertanian baik itu berupa kalsium karbonat (CaCO3), kapur tohor (CaO), dan kapur hidroksida (CaOH) bisa dilakukan dengan cara ditabur di atas permukaan tanah pada dasar tambak saat pengolahan tanah terakhir. Setelah dasar tanah tercampur rata, maka tanah tersebut bisa dibalik sehingga dengan begitu kapur bisa lebih masuk pada lapisan dasar tanah. Waktu aplikasinya kira-kira 2 minggu sebelum air masuk ke dalam tambak (berfungsi sebagai kapur dasaran). Dosis yang digunakan berkisar 1 ton – 2 ton/hektar.
  2. Pengapuran bisa dilakukan kembali saat kualitas air tambak selama periode pertumbuhan dan perkembangan udang mengalami penurunan. Pengapuran susulan dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan dosis 50-100 kg/hektar sampai masa panen tiba. Pemberiannya direkomendasikan pada saat sore atau malam hari dengan disebar langsung pada air tambak.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika melakukan pengapuran, yaitu:

  1. Kondisi tambak termasuk tingkat pH pagi dan sore, frekuensi molting, dan konsentrasi alkalinitas
  2. Profil budidaya dengan mempertimbangkan luas dan kedalaman kolam serta kepadatan tebar udang
  3. Jenis kapur yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi pH air sehingga pengaruh pengapuran tidak membuat pH air tinggi. Jenis kapur hidroksida Ca(OH)2 diaplikasikan untuk menaikkan alkalinitas sekaligus menaikan pH air. Jika pH air sudah tinggi, maka bisa menggunakan kapur carbonat (CaCO3) atau kaptan dan dolomit untuk menaikkan alkalinitas.

Peningkatan pH dan kesadahan air tambak tidak berlangsung cepat setelah pemberian kapur. Efek pengapuran baru tampak setelah 7-10 hari pada tambak yang tanahnya mengandung bahan organik. Jumlah kapur yang digunakan akan semakin banyak pada kolam yang mengandung unsur bahan organik untuk menambah pH dan alkalinitas air.

Baca Juga: Simak Bahasan Komplit Mengenai pH Air Tambak Udang!

Dukung Budidaya Udang Sampai Finish dengan Kumpulan Video Budidaya Udang yang Dapat Diakses 24 Jam Hanya di Aplikasi eFarm

Belajar Budidaya Udang Gratis dan Akses 24 Jam - Blog eFarm

Manajemen budidaya udang yang apik dan tepat dapat meminimalkan resiko kegagalan panen dan memaksimalkan bobot udang. Kini budidaya udang lebih mudah dan praktis dengan adanya Aplikasi eFarm. eFarm merupakan aplikasi pengelolaan budidaya udang dengan fitur komplit dan dapat diakses gratis kapanpun dan dimanapun. Bapak/Ibu bisa mendapatkan kumpulan video edukasi budidaya udang di fitur Belajar Budidaya. Mari bergabung dengan ribuan petambak lainnya dan miliki Aplikasi eFarm sekarang juga di sini!

Pertanyaan Seputar Pengapuran pada Tambak Udang

Beberapa manfaat pengapuran pada tambak, yaitu meningkatkan alkalinitas, memberikan stabilitas pH, membunuh parasit sumber penyakit, membantu proses molting udang, meningkatkan pertumbuhan plankton dengan unsur fosfor (P) sebagai pakan alami bagi udang, mempercepat proses penguraian bahan organik, dan menaikkan penetrasi cahaya matahari sehingga kecerahan air meningkat

Pemberian kapur pada tambak harus menggunakan dosis yang ditetapkan, biasanya sebanyak 2 ton per hektar untuk tanah yang bersifat asam. Tambak tidak perlu diberi kapur apabila kesadahan air mencapai 20 ppm, dan pH tanah di dasar kolam tidak kurang dari 6.

Bagikan:

Tulisan terbaru