Pembuatan kolam udang vaname yang tepat bisa memberikan kondisi lingkungan yang sesuai sehingga menghasilkan udang vaname yang sehat. Budidaya udang vaname tidak melulu dilakukan di tambak berbahan beton, tapi juga bisa di kolam terpal praktis yang sederhana dan murah. Bagi Bapak/Ibu yang masih pemula didalam budidaya udang, berikut merupakan 7 tips sukses membuat kolam udang vaname!
Daftar Isi
- 1. Persiapan Lokasi Kolam Udang Vaname
- 2. Pembersihan Hama Tanah
- 3. Pemilihan Ukuran dan Bentuk Kolam Udang Vaname
- 4. Pengisian Air
- 5. Fermentasi Kolam
- 6. Menggunakan Lipasan Terpal
- 7. Melakukan Perawatan Terpal
- Keuntungan Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal
- Analisis Bisnis Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal
- Dapatkan Solusi Terbaik Memulai Budidaya Udang Vaname yang Tepat dengan Bantuan Ahli di eFarm!
- Pertanyaan Seputar Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal
1. Persiapan Lokasi Kolam Udang Vaname
Pilihlah lokasi terbaik untuk budidaya udang vaname sesuai dengan kebutuhan. Lokasi ini bisa di tanah kosong, teras, atau belakang rumah. Penting untuk dipertimbangkan terkait keadaan sekitar dari lokasi yang dipilih, usahakan lahannya datar dan tidak terlalu dekat dengan pohon untuk menjaga kolam tidak mudah sobek.
Berdasarkan letaknya, kolam terpal dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu kolam terpal di atas permukaan tanah dan di bawah permukaan tanah. Keunggulan dari kedua tata letak kolam terpal tersebut adalah:
a. Kolam Terpal di Atas Permukaan Tanah
Kolam terpal jenis ini dibangun tanpa menggali permukaan tanah, sehingga cocok dibangun pada lokasi dengan sumber air rendah, derajat tanah yang relatif datar, serta tanah berpasir. Adapun kerangka yang digunakan kolam terpal jenis ini dapat dibuat dari bahan bambu, pipa baja ringan, kayu, dan batu bata.
b. Kolam Terpal di Bawah Permukaan Tanah
Kolam terpal jenis ini dibangun untuk menghemat sumber air dan mencegah berbagai organisme yang dapat menjadi hama penyakit larva udang. Bentuk kolam ini memiliki penyangga yang terdapat di sekeliling kolam. Kerangka yang digunakan kolam ini dibuat dari bahan besi, kayu, bambu, dan batu bata untuk menyangga sisi kolam. Dibandingkan jenis kolam sebelumnya, suhu air pada kolam terpal jenis ini lebih stabil.
2. Pembersihan Hama Tanah
Tanah yang baru memiliki hama yang dapat merugikan udang dan menyebabkan kegagalan panen. Untuk memutus rantai siklus hidup hama, Bapak/Ibu dapat melakukan pengeringan dasar kolam tanah. Selain memutus siklus hidup hama, pengeringan dapat menghilangkan gas beracun pada dasar kolam.
3. Pemilihan Ukuran dan Bentuk Kolam Udang Vaname
Kolam terpal memiliki pilihan ukuran yang bisa disesuaikan dengan pembesaran budidaya udang vaname. Kolam terpal penggunaannya bisa disesuaikan dengan ukuran lokasi yang dipilih. Satu hektar lahan biasanya bisa diisi sampai 4 kolam terpal. Namun, jika memiliki lahan lebih kecil, kolam bisa juga dibuat dengan ukuran 10×5 meter.
Kolam terpal memiliki 2 bentuk, yaitu:
a. Kolam Bentuk Bulat
Kelebihan:
- Cocok digunakan untuk tebar padat tinggi
- Jika ditambahkan aerasi, maka difusi oksigen pada kolam lebih merata dan maksimal
- Mudah dipasang
- Pertumbuhan udang lebih maksimal
- Risiko kematian udang minim
- Proses panen udang lebih mudah
Kekurangan:
- Membutuhkan lahan yang lebih luas daripada bentuk kotak
- Tidak dapat dipasang berdekatan apalagi berjajar
- Harganya lebih mahal daripada bentuk kotak
b. Kolam Bentuk Kotak
Kelebihan:
- Harga lebih murah daripada bentuk bulat
- Volume air kolam bentuk kotak lebih maksimal, contohnya untuk ukuran kolam 5x5x1 meter, volume air mencapai 25 m3
- Dapat dibangun berjajar dan berdekatan sehingga lebih hemat tempat
- Lebih mudah ditemukan di toko bangunan atau toko khusus ikan dan udang
Kekurangan:
- Untuk tebar padat tinggi harus menggunakan aerasi dengan difusi oksigen secara merata yang dibuat dalam beberapa titik
- Risiko benturan udang lebih tinggi
- Proses panen tidak semudah kolam terpal bentuk bulat
4. Pengisian Air
Pengisian air ini bisa dilakukan secara bertahap. Kolam terpal baru bisa diisi air dan dibiarkan selama 1 sampai 2 minggu agar bau karet, lem, atau bahan kimia yang menyengat dari terpal baru bisa hilang. Setelah itu air dibuang dan diganti dengan air tawar yang baru. Kemudian, diamkan beberapa hari hingga terbentuk fitoplankton pada kolam terpal. Air kolam dapat dikuras 2 bulan sekali..
5. Fermentasi Kolam
Sebelum bibit udang dimasukkan, kolam harus difermentasi terlebih dahulu dengan probiotik dan ditambahkan garam agar air menjadi payau sehingga udang vaname lebih mudah beradaptasi karena sesuai dengan habitat aslinya.
6. Menggunakan Lipasan Terpal
Kolam bisa disertakan dengan lapisan terpal yang dipasang di luar kolam agar air tidak bocor keluar. Selain itu, lapisan terpal juga bisa melindungi udang saat hujan agar tidak terkena air tanah di luar kolam yang bisa menyebabkan derajat keasamannya berubah.
7. Melakukan Perawatan Terpal
Perawatan terpal biasanya berlangsung selama 1-2 hari tergantung cuaca dan tenaga kerja. Perawatan ini meliputi pembersihan terpal dengan sikat dan air bersih untuk kemudian disemprot oleh cairan HCl konsentrasi rendah untuk membersihkan kerak yang sulit hilang. Perawatan terpal ini bisa mencegah kebocoran kolam dan memperpanjang waktu pemakaian dari terpal. Jangan lupa untuk melakukan penjemuran terpal. Hal ini dilakukan untuk mensterilisasi terpal agar mikroorganisme yang masih ada bisa mati. Penjemuran bisa dilakukan sampai 7 hari tergantung dengan intensitas cahaya matahari.
Baca Juga: 5 Trik Menentukan Lokasi yang Cocok untuk Tambak Udang!
Keuntungan Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal

1. Lebih Hemat dan Efisien
Kolam udang vaname berbahan terpal lebih hemat dan efisien secara waktu dibandingan dengan kolam tembok atau beton karena bisa langsung jadi, sehingga tidak membutuhkan biaya jasa untuk membuatnya. Harga bahan terpal dan perlengkapannya pun bervariasi dan relatif lebih terjangkau tergantung merk dan kualitas. Perawatan kolam terpal pun lebih mudah dan tidak membutuhkan biaya lebih besar.
2. Lebih Awet
Kolam udang vaname berbahan terpal bisa digunakan hingga 7-10 tahun dibandingkan dengan kolam beton yang membutuhkan perbaikan saat mulai mencapai usia 5 tahun.
3. Cocok untuk Lahan Sempit
Ukuran kolam terpal bisa diatur sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terbatas hanya pada orang yang memiliki lahan luas saja. Selain itu, risiko kematian udang vaname juga lebih minim dan ukuran udangnya pun relatif lebih besar berbeda dengan penggunaan kolam beton yang rentan terkena racun.
Analisis Bisnis Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal
Pengembangan industri budidaya udang vaname untuk meningkatkan produksi harus menganalisis keberhasilan kapasitas cash flow yang dikeluarkan untuk budidaya udang vaname. Berikut adalah analisis bisnis budidaya udang vaname:
1. Biaya Pokok
Biaya pokok terbagi menjadi dua bagian, yaitu biaya investasi dan biaya tetap yang digunakan untuk produksi budidaya udang vaname. Biaya investasi terdiri dari beberapa komponen, yakni biaya tanah dan alat-alat persiapan lahan. Biaya tetap terdiri dari media kolam yang digunakan, kebutuhan supercharge blower, kebutuhan instalasi listrik, autofeeder, kebutuhan genset, sumur tandon, dan tandon.
2. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya yang dipakai selama proses produksi dengan kurun waktu tertentu. Biaya operasional terdiri dari benih udang vaname, jumlah pakan, gaji pekerja, listrik, probiotik dan vitamin, kaporit, kapur, dan biaya lainnya.
3. Analisis Penerimaan Per Siklus
Analisis penerimaan siklus digunakan untuk mengetahui keberhasilan usaha budidaya udang vaname dengan menghitung jumlah produksi panen udang vaname, keuntungan, Revenue Cost Ratio (R/C), Break Even Point (BEP), dan ROI dari biaya produksi. Dibutuhkan beberapa siklus budidaya udang vaname demi mencapai keberhasilan budidaya udang vaname.
Keuntungan usaha budidaya udang vaname dihitung dari seberapa besar penerimaan produksi udang dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan selama produksi. Sementara itu, keberhasilan usaha budidaya udang vaname bisa dilihat melalui angka Revenue Cost Ratio (R/C) dengan membagi total penerimaan dengan total pengeluaran. Usaha budidaya udang dikatakan berhasil jika R/C ratio lebih besar dari 1.
Dapatkan Solusi Terbaik Memulai Budidaya Udang Vaname yang Tepat dengan Bantuan Ahli di eFarm!



Jika Bapak/Ibu masih ragu untuk membudidayakan udang vaname di kolam terpal, Bapak/Ibu dapat mengakses eFarm dan berkonsultasi langsung dengan ahli Akuakultur!
Tunggu apa lagi? Nikmati kemudahan berbudidaya udang bersama eFishery. Yuk konsultasikan masalah tambak Bapak/Ibu secara GRATIS! Download eFarm sekarang!
Pertanyaan Seputar Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal
Cara budidaya udang vaname di kolam terpal yaitu melakukan persiapan lokasi kolam, pembersihan hama tanah, pemilihan ukuran dan bentuk kolam, pengisian air, fermentasi kolam, menggunakan lipasan terpal, dan melakukan perawatan terpal.
Keuntungan memilih kolam terpal dalam budidaya udang vaname adalah lebih hemat dan efisien, lebih awet, dan cocok untuk lahan sempit.
- Aprilia D, Sutinah, Hasani M. 2020. Analisis Finansial Budidaya Produksi Udang Vanname (Litopaneus Vannamei) pada Tambak Supra-Intensif di Dewi Windu Kabupaten Barru. JFMarSci. Vol. 4(1): 39-49.
- (DKPP). Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan. 2018. Cara Sukses Budidaya Udang Vaname Air Tawar di Kolam Terpal. Diakses pada 28 November 2022.